Ya Rabb… saatku bersedih, Kau hadirkan orang-orang terbaik
tuk menghiburku. Kau hadirkan insan-insan berhati mulia yang senantiasa
mengajarkanku tuk mencintai-Mu. Dan ku tahu Kau selalu ada di sampingku,
tersenyum padaku.
Saat ku mulai lelah dengan perjalanan panjang tak berujung,
lelah mengejar cita yang tak kunjung dapat ku gapai, Kau beri aku bingkisan
indah, sebuah jalan terbaik yang tak pernah terpikir olehku. Dan saat ku mulai
bimbang dengan pilihanku, Kau bimbing aku menuju cahaya-Mu.
Saat ku mulai malas berinteraksi dengan surat cinta-Mu, saat
novel terlihat lebih menggiurkan tuk di lahap, saat facebook terlihat lebih
menggoda untukku, saat otak begitu menuntutku tuk di isi dengan agenda
permasalahan dunia, saat itulah Kau tegur aku. Saat itulah hati mulai terasa
hampa. Namun tak Kau biarkan aku terbuai dengan pesona indahnya dunia yang
hanya sementara. Kini ku sadari, kekuatanku ada saat ku dekat dengan surat
cinta-Mu. Ketenangan hadir saat lantunan ayat-ayat-Mu ku baca. Dan ku sadari
kebersihan hatiku hanya ku dapat saat jiwa ini tak lepas dari Al-Qur’an surat
cinta-Mu yang begitu agung nan syahdu..
Saat diri ini mulai malas menunaikan berbagai amanah, saat
tubuh ini begitu ingin diistirahatkan, saat jiwa petualangku begitu menuntut
tuk lari bersama angin meninggalkan semuanya. Kembali Kau ingatkan aku bahwa
kewajiban yang ada memang lebih banyak dari waktu yang tersedia. Kesenangan
yang ku damba di dunia tak kan seberapa dibandingkan dengan kenikmatan abadi di
akherat nanti yang telah disediakan oleh-Nya atas setiap pengorbanan dari insan
yang rela berjuang di jalan-Nya. Kau ingatkan aku akan azab melalaikan amanah.
Hingga kesenanganku menikmati kebebasan sirna seketika karena dihantui rasa
bersalah hingga mengajakku kembali kepada-Mu. Kembali untuk mengemban segala
amanah yang ada di pundakku.
Saat udara dingin mengurungkan niatku menemui-Mu di
sepertiga malam, saat mataku terpejam terlalu dalam, saat tubuhku malas untuk
bangkit. Saat itulah teguran itu mulai ku rasakan. Pagi yang cerah seolah
kehilangan keceriaannya. Setiap kata yang terucap seolah jadi tak bermakna dan
begitu hambar. Jangankan bisa menyentuh hati lawan bicara, hati sendiripun
seolah kehilangan ruhnya.
Saat pikiranku mulai melayang dengan angan yang tak tentu
arah. Saat mengingat-Mu tak lagi sempurna. Saat itulah Kau tegur segala
kelalaianku. Kau buat aku menyadari betapa kecilnya anganku itu dan betapa
besarnya cita-cita yang seharusnya ku gapai serta betapa banyaknya tugas yang
membutuhkan uluran tangan dan tanggung jawabku.
Bukankah kita semua menyadari akan harapan dan cita-cita besar kita? Sungguh tak ada waktu tuk berleha-leha dan tak ada waktu tuk memikirkan hal-hal yang tak berkaitan dengan segala harapan dan cita-cita kita.
Bukankah kita semua menyadari akan harapan dan cita-cita besar kita? Sungguh tak ada waktu tuk berleha-leha dan tak ada waktu tuk memikirkan hal-hal yang tak berkaitan dengan segala harapan dan cita-cita kita.
Saat waktuku terlalu sibuk mengejar kesenangan dunia dan
terlalu sibuk mencari cinta manusia, Kau ingatkan aku betapa ruginya menukar
cinta-Mu Yang Maha Penyayang dengan itu semua. Padahal cinta-Mu pasti
menundukkan kecintaan seisi langit dan bumi.
Ya Rabb.. Sungguh cara-Mu menegurku begitu indah, begitu
manis dan penuh cinta. Terkadang ku harus sakit, ku harus jatuh, dan ku harus
menangis. Namun dalam hatiku yang penuh noda ini tetap Kau sisipkan sebuah
celah tuk memasukkan cahaya hidayah-Mu agar aku bisa memahami kasih sayang-Mu.
Cahaya itulah yang menyadarkanku akan teguran-Mu dan mengembalikan jiwaku yang
lalai agar kembali mengingat-Mu.
Sesungguhnya di kala kita renungkan selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa namun hanya orang-orang berimanlah yang mampu memetik hikmah itu. Hanya hati yang bersih yang mampu menerima cahaya hidayah-Nya. Hanya hati yang terbuka yang mampu membaca cinta-Nya dan hanya orang-orang berakal-lah yang mampu belajar serta memahami teguran-Nya sehingga berubah menjadi pribadi yang lebih mulia.
Ya Rabb… Aku mencintai cara-Mu mencintaiku.
Aku mencintai cara-Mu menegurku. Maka ajari aku untuk terus
mencintai-Mu dan tetapkan iman di dadaku hingga akhir waktuku. Aamiin.
No comments:
Post a Comment