Thursday, March 26, 2015

PinkEmma, Truly Online Shop Truly Me!

Sekarang zaman memang sudah  canggih. Informasi apapun sangat mudah kita gali. Dimana? Di google tentunya. Coba saja cari hanya dengan satu kata kunci, misalnya “cinta” pasti akan keluar berbagai banyak hal yang berkaitan dengan kata itu. Apalagi kini cara untuk mengakses si mbah google ini sudah sangat mudah karena sudah banyak bertebarannya smartphone dan gadget dengan harga terjangkau. Tentu ini sangat membantu sekali. Bagaimana tidak, dari barang canggih itu kita bisa berkelana keliling dunia. Tidak hanya itu, kita juga bisa terhubung dengan banyak orang di seluruh dunia dengan aplikasi-aplikasi media social yang terdapat di dalamnya. Sebut saja Facebook, Twitter, Instagram, Path, Line, Kakao Talk, Google+, BBM, WhatsApp, linkedin, dll.

Media social tersebut juga selain membantu kita untuk terhubung dengan banyak orang, juga memiliki manfaat yang lain, salah satunya yaitu untuk melakukan transaksi online shop. Seperti pengalaman online shopku beberapa waktu yang lalu di PinkEmma. Berawal dari line dan berakhir dengan 3 pashmina indah yang memikat hati. Mau tau gimana cerita awal pertemuan kami? Yuk cekidootttttt!

BERAWAL DARI LINE SHOPPING

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, saat ini banyak aplikasi media social yang sangat bermanfaat. Maka saya pun tak ketinggalan untuk mengisi smartphone saya dengan aplikasi-alikasi tersebut. Ada facebook, Twitter, instagram, Line, WeChat, Kakao Talk dan BBM.
Nah, tanggal 02 Maret kemarin, saya mendapatkan informasi dari Line Shopping bahwa PinkEmma sedang mengadakan Private Sale up to 86% off. Daaaaaan, entah kenapa rasanya kok sangat tertarik. Saya memang suka belanja online shop, selain banyak pilihan juga tidak membuat lelah. Bisa dilakukan sambil tiduran, duduk, pokoknya santai gitu. Lagipula saya belum pernah nih merasakan pengalaman belanja di PinkEmma. “Pengen nyobain ahhhh, siapa tau ini online shop bisa nambah ke daftar Best Online Shop I’ve ever shop.” Kataku.

Akhirnya saya pun membuka linknya dan mulai melihat-lihat pakaian dan jilbab. Hmmmm, ini memang bener-bener sale. Sale nya besar-besar pula. Selain itu pakaian dan jilbabnya juga bagus-bagus. Desainnya trendy, harganya oke. Saya sampai dibuat bingung, harus memilih yang mana.
Namun akhirnya saya memutuskan untuk membeli 1 paket pashmina isi 3 saja, harganya Rp. 50.000 saja soalnya free ongkir juga. Duh, kebayang kan gimana baiknya PinkEmma. Sudah murah karena sale ditambah free ongkir pula. 

SEMPAT HARUS MENUNGGU KARENA BARANG OUT OF STOCK, DISITULAH KADANG SAYA MERASA SEDIH

Selesai memilih, saya langsung bergegas ke ATM untuk transfer. Setelah itu saya langsung konfirmasi pembayaran agar barang cepat di kirim. Beres. Tinggal menunggu barang datang. “Aaaah mudahnya hidup ini. Terima kasih Ya Allah.” Ucapku.

Keesokan harinya saya mencoba cek email dan terdapat email masuk dari CS PinkEmma memberitahuku bahwa konfirmasi pembayaran telah diterima. “Yeaaaaayyyyy. Senangnyaaa.” Saya pun semakin tidak sabar untuk menanti kedatangannya.

4 hari berlalu, namun paketanku tak kunjung tiba. Biasanya jika lewat JNE, 3 haripun sudah sampai. Saya pun mulai gusar, lalu saya kirimkan email mengenai hal ini pada PinkEmma. Sayapun mendapatkan balasannya dengan segera. Disitu tertulis “Betul sis, produk yang sista pesan saat ini belum bisa kami kirim karena ada beberapa warna yang saat ini masih proses produksi termasuk pesanan sista :) 
Mohon ditunggu ya, jika sudah ready stock kami akan kirim segera.”

Aaaah kecewanya saya saat itu. Bagaimana bisa? Jelas tertulis di websitenya kemarin bahwa barang masih tersisa 1. Kenapa sekarang malah out of stock? Kenapa? Dan saya di minta untuk menunggu kembali sampai pashminanya selesai di produksi kembali. Disitu saya mulai bersuudzon. Astaghfirullahaladziiim.

BERAKHIR DENGAN PASHMINA CANTIK YANG MEMIKAT HATI

Kurang lebih 1 minggu setelahnya,sayapun mendapatkan email dari PinkEmma. Isinya memberitahukan bahwa pesanan sudah di kirim. “Benarkah? Asyiiiikkkkk.” Kataku.
Benar saja, 1 hari setelah saya menerima email, pesanan pun tiba di rumah dengan selamat tak kurang satu apapun. Langsung saya buka bungkus kemasannya dan aw aw aw, pashmina ini benar-benar sesuai seperti pada gambar. Selain itu bahannya juga bagus, mudah dibentuk saat dipakai juga nyaman.

Kekecewaanku karena harus menunggu kemarin sirna sudah setelah melihat pesananku yang sesuai harapan dan keinginan.
Meski begitu, aku nyesel belanja di PinkEmma. Sungguh!








Nyesel, kenapa dulu ga order banyak kalo hasilnya memuaskan banget gini. Hihihihii :P

Mana lagi sale pula. Hmmmm itulah penyesalan terbesarku kala itu.
Tapi belakangan ini saya mulai tahu bahwa PinkEmma adalah satu-satunya online shop yang sangat suka memberikan sale-sale dan diskon diskon yang besar. Trust me!

So, itulah pengalaman saya berbelanja di Online Shop khusus wanita bernama PinkEmma. Mudah-mudahan bisa semakin memantapkan hati teman-teman yang ingin berbelanja disana ya. Sungguh ngga bakal rugi deh, merasa untung malah iya bangetttt. J

O iya disini saya juga ingin memberikan plus minus berbelanja disana ya biar teman-teman semakin, semakin, semakin dan semakin mantap belanja disana. *kompor hihihi

PLUS : 

- Pelayanan yang ramah dan cepat tanggap. Saat berbelanja disana, sebagai pembeli tentu saya banyak bertanya. Juga ketika saya bertanya mengapa pesanan tak kunjung datang. Dan mereka menjawab setiap pertanyaanku dengan cepat, sabar dan ramah. Jempol deh pokoknya. ;)

-          - Metode pembayaran yang beragam dan memudahkan. Perlu diketahui, sampai saat ini bagiku PinkEmma adalah satu-satunya online shop yang sangat memanjakan customernya termasuk dalam masalah pembayaran. Banyak sekali metode pembayaran yang PinkEmma tawarkan. Diantaranya bisa melalui kartu kredit, Bank Transfer BCA, MANDIRI, BRI, BNI, MANDIRI e-cash juga bisa bayar di INDOMARET. Gampang kan?!

-         -  Packaging yang rapi dan cantik.
Saya adalah seorang yang terkesan dengan kerapihan . Satu hal yang menjadi poin penting untukku jika berbelanja online adalah melihat bungkus kemasannya. Jika kemasannya bagus dan rapi, itu menjadi nilai plus bagiku terhadap online shop tersebut dan PinkEmma mengerti akan hal itu. Saat pertama saya menerima pesanan, packaging nya sangat mengesankan. Totally Neat!


Ngga cuma luarnya aja, tapi ke dalam-dalamnya pun rapiiiiiiiiii. Two Thumbs Up!




 - Barang sesuai dengan gambar. Waktu itu, saya pesan 1 set pashmina warna hijau, merah maroon dan biru navy. Antara barang dan gambar, memang sama adanya.


 -  Desainnya trendy. Produk-produk pinkEmma desainnya trendy dan fashionable. Kekinian deh pokoknya!

-          - Banyak menebar diskon besar, voucher dengan nilai minimum purchase yang kecil dan sale. Setelah Private Sale tempo hari, saya menyesal setengah mati. Ya, menyesal karena ga order banyak. (Maklum, sebenarnya waktu itu saya masih nyoba. Gimana nih belanja di PinkEmma. Memuaskan atau tidak. Begitu pikirku. Karena hal itulah saya hanya membeli sedikit dan akhirnya jadi aja nyesel sendiri deh. Hiks) Kapan lagi kan ada privet sale sebesar itu?
Tapi eh tapi, meski bukan privat sale, pinkemma getol banget lho nebar promo lain yang tak kalah menggiurkan. Misal, nebar voucher dengan nilai minimum yang kecil. O iya kemarin juga PinkEmma ngadain sale lagi lho untuk produk tertentu. Keren banget kan?

-          - 100% terpercaya. So girls, trust me! Belanja di PinkEmma sangat terpercaya. Ngga usah takut tipu-tipu karena PinkEmma adalah online shop besar yang sudah punya nama. Highly Recommended pokoknya!

MINUS

-          Minusnya mungkin saat aku harus menunggu orderanku yang ternyata out of stock. Tapi percayalah, hal itu jarang terjadi. Mungkin karena ketika itu sedang sale, sehingga banyak juga yang membeli produk yang juga ku beli. Walaupun begitu, kekecewaan atas hal tersebut telah hilang digantikan kepuasan yang luar biasa atas produk dan pelayanannya.
-         Rasanya hanya itu, ga ada lagi minus lainnya. Semua oke dan beres. J


Gimana, sekarang makin mantap dong ya?! *wink
Pokoknya, PinkEmma Truly Online Shop, Truly Me!

Selamat berbelanja. 
Happy Shopping Girls :D






Monday, March 23, 2015

SELAMAT PAGI SAYANGKU

Selamat pagi sayangku…
Mentari menyapamu, mengajak berlari mengejar mimpi yang kau cipta semalam

Semangat selalu sayangku…
Buang jauh resah dan gundahmu
Karena hari ini hari yang indah
Untukmu menyusun langkah
Rasa hangat ini telah menyusup di bilik-bilik hatiku,
meliuk indah di rongga dadaku
Mencetak senyum kecil nan bermakna

Ulurkan tanganmu sayangku
Mari bersama menyusuri langit asa tak bertepi, lapang dan indah
Manjakan dirimu dengan asa-asa yang pernah pupus

Tersenyumlah sayangku
Mari kita jemput mimpi yang pernah kita taruh
Letakkan yakin di dadamu
Karena Dia sudah menyiapkan rencana indah untuk kita
Mari kita lalui hari dengan senyum, semangat dan prasangka baik


Selamat pagi asaku
Aku siap menjemputmu

Friday, March 20, 2015

BANYAK YANG LEBIH MENDERITA DARIMU


Pict source : Tumblr


Perhatikan dan renungkan apa yang terjadi di sekitarmu.

Bukankah di rumah-rumah sakit masih terdapat sekian ranjang putih yang di atasnya terbaring ribuan manusia yang menderita penyakit kronis dan cacat selama bertahun-tahun?

Bukankah di penjara masih terdapat ribuan manusia yang hidup di balik jeruji besi dengan nista dan kehilangan nikmatnya kehidupan di alam bebas ini?

Bukankah di berbagai rumah sakit jiwa masih terdapat banyak manusia yang kehilangan akal sehatnya, lenyap kesadarannya dan kemudian menjadi gila?

Bukankah di sekitarmu masih banyak fakir miskin yang tinggal di gubuk-gubuk kardus dan kesulitan hanya untuk mendapatkan sepotong roti saja?

Bukankah di luar sana masih ada sekian banyak wanita yang harus kehilangan anak-anaknya karena sebuah musibah yang mendera?

Bukankah di sekitarmu juga masih ada sekian orang cacat, tunanetra, tunawicara, tunarungu dan kehilangan sebagian anggota badannya, seperti kaki, tangan, dsb?

Bahkan di antara mereka juga ada yang kehilangan akal sehatnya, atau terkena penyakit kanker yang ganas dan mematikan itu?


Lalu lihatlah dirimu, engkau masih dalam keadaan sehat, sejahtera, aman, tenteram dan damai tak kurang satu apapun. Hanya karena 1 ujian atau cobaan yang Allah berikan padamu, lantas pantaskah kau merasa bahwa dirimulah yang paling menderita? Bahkan jika ujianmu dibandingkan dengan penderitaan orang-orang di luar sana, ujian itu tak ada seujung jari kukupun dari penderitaan mereka.
Oleh karena itu, bersyukurlah kepada ALLAH atas segala nikmat-Nya.

HATIKU JUJURLAH!

Hatiku jujurlah!
Kalau engkau tak sanggup menjadi cemara yang kokoh di puncak bukit,
jadilah saja belukar yang teguh di tepi jurang
Belukar itu senantiasa istiqomah dalam perjuangannya untuk hidup..
Ia belajar dari kesehariannya untuk mendewasakan batangnya
Batangnya yang menyanggahnya untuk tidak masuk ke dalam jurang

Hatiku ketahuilah!
Ternyata untuk menjadi belukar saja itu tidak mudah!
Belukar harus ikhlas agar ia tak iri pada cemara
Belukar harus tawadhu agar ia tak sombong pada rumput
Belukar tetap belukar sampai ia bisa berjumpa dengan penciptanya

Kalau engkau tak sanggup jadi belukar…jadilah saja rumput,
Tetapi rumput yang senantiasa memperkuat pinggiran jalan
Kalau engkau tak sanggup menjadi langit…jadilah saja bumi,
Tetapi bumi yang setia dan ikhlas untuk dipijaki oleh setiap manusia


Tidak setiap insan sanggup berbuat seperti pengemis yang tawadhu’
Izzahnya tinggi walau orang lain merendahkannya
Karena ia mempunyai HATI sehingga dengan dengan Sang ROBBI

KARENA CINTA TAK PERNAH BERSALAH

Mulai hari ini jangan pernah kau salahkan cinta. Jangan pula kau salahkan waktu. Karena semua itu adalah sebuah proses kehidupan yang harus kita lewati bersama. Kau juga jangan salahkan pertemuan itu. Apalagi mempertanyakan mengapa semua harus berakhir. Sekali lagi aku katakan, itu semua adalah proses kehidupan yang berlaku pada semua orang.

Tanpa itu semua, kita tidak akan dapat merasakan indahnya sebuah cinta yang sebenarnya. Dan bila kita pernah mengalami sakitnya kehilangan sebuah cinta, kita akan mencoba berusaha untuk menjaga cinta dengan kekuatan yang kita miliki. Agar cinta ini tidak pernah hilang untuk kedua kalinya.

Simpanlah apa yang pernah ia berikan dan jangan pernah engkau sebutkan lagi. Karena bila engkau sebut, maka sakitnya cinta itu akan terasa semakin dalam. Kau seperti melayang tak berpegangan. Kau akan seperti orang yang kalah dalam sebuah pertandingan.

Kau tidak sendirian. Selain engkau juga ada yang pernah did era oleh cinta. Batinnya merasa tersiksa. Hatinya hancur dalam sebuah kepingan yang berserakan. Tertipu oleh indahnya sebuah fatamorgana yang menjanjikan sebuah angin kebahagiaan.

Jadilah seorang yang tegar! Mampu menantang datangnya sang ombak. Jangan pernah kau terjebak dalam kenangan balutan yang memabukkan. Tak selamanya air matamu itu selalu kau jatuhkan setiap kau ingat kata-kata manisnya. Tak selamanya batinmu remuk setiap kali kau mengingat lembaran-lembaran asmaramu yang telah using. Kau bukanlah seorang pecundang, tetapi kau seorang pejuang sejati.


Ingat! Jangan pernah kau salahkan cinta. Karena cinta tak pernah bersalah. Cinta adalah anugerah dari Allah yang harus kita pelihara dengan sebaik-baiknya. Tapi ingat! Hanya cinta Allah yang abadi.

Wednesday, March 18, 2015

19 KEISTIMEWAAN WANITA YANG TIDAK DIMILIKI KAUM ADAM

11.    Doa  wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab Baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

22 .    Wanita yang sholehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki sholeh.

33.     Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah. Dan orang yang takut kepada Allah SWT akan di haramkan api neraka ke atas tubuhnya.

44.  Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.

55.      Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada lelaki.

66 .      Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

77.     Barangsiapa mempunyai 3 anak perempuan atau 3 saudara perempuan atau 2 anak perempuan atau 2 saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.

88.        Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

99.    Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah darimana-mana pun yang dia kehendaki.

110.   Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga sholat dan puasanya.

111.   Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah. Siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW, “Suaminya.”
“Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?” jawab Rasulullah, “Ibunya.”

112.   Apabila perempuan sembahyang 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kehormatan suaminya, maka baginya masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang di kehendaki.

113.   Seorang perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya.

114.   Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

115.   Apabila seorang perempuan mulai sakit karena hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad di jalan Allah.

116.   Wanita yang melahirkan akan mendapatkan pahala 70 tahun shalat dan puasa, dan setiap kesulitannya Allah SWT catatkan baginya pahala haji.

117.   Seorang wanita yang menyusui anaknya, maka baginya ia akan mendapatkan pahala kebajikan dari tiap tetesan air susunya.

118.   Seorang wanita/ibu yang semalaman tidak tidur dan menjaga anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang budak dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

119.   Seorang wanita/istri yang meninggal dengan keridhoan suaminya akan di jamin masuk syurga..


Subhanallah^^

AKU

Aku tak butuh banyak orang yang mengagumi dan memuja budi baik. Aku hanya perlu beberapa orang yang senantiasa berdoa dengan tulus. Aku tak perlu banyak orang untuk selalu setia pada sisi baikku. Aku hanya perlu beberapa orang yang dengan tulus memberikan masukan dan nasehat kepadaku. 
Kadangkala aku tak butuh pujian. Kadangkalapun aku justru haus akan kritikan dan beberapa saran.
Yang banyak itu kadang menipu dan kamuflase. Yang sedikit itu kadang menjadi special dan berarti.

Tak banyak yang aku minta, aku hanya banyak-banyak meminta. Tak banyak yang tahu tentang aku, karena aku tak ingin di ketahui banyak-banyak. Kadangkala aku terlihat tak menyukai dan membenci, tapi dalam hati aku sedang banyak-banyak bersyukur. Kadangkala aku terlihat banyak menunduk dan berdiam lidah, tapi dalam hati aku sedang meminimalisir perasaan dan perkataan.

Tak semua yang manusia lihat itu adalah aku. Tapi parahnya…
Sesuatu yang manusia nilai itu adalah apa yang mereka lihat bukan dari apa yang mereka dengar, bukan dari apa yang mereka baca.

Tak jadi masalah, karena itu bukan sebuah masalah. Selama aku tidak menganggap itu masalah, masalahpun tak menganggap aku ada.
Biarkan aku terlihat mengeluh, karena hanya Allah yang tahu sesungguhnya aku sedang bertasbih rasa syukur. Biarkan aku terlihat pendiam dan menunduk, karena hanya Allah yang tahu sesungguhnya aku sedang menghadapkan hatiku pada-Nya.


Aku…
Bukan selamanya ternilai dari yang terlihat
Tapi tak selamanya pula terdefinisi dari apa yang terbaca dan tertulis.

Aku..
Ya, hanya aku yang tahu dan mengerti

IBU SELALU TAHU

Tiap kali menatap wajah ibu, hatiku akan bersimbah cinta. Menelusuri tiap lekuk garis wajahnya yang menua. Mengamati tiap helai rambutnya yang memutih. Ku pandang ibu dalam lelap tidurnya. Duhai Rabb, betapa mulia Engkau ciptakan dia. Entah darimana Engkau bentuk hatinya yang begitu tulus.

Ku raba tangannya yang mulai keriput, tangan kasar namun bertabur berkah.. Ku ingin menciumnya agar berkah itu mengalir padaku..

Duhai Penguasa Jagad Raya..
Alangkah tegar dia Kau bentuk, namun betapa lembut kasihnya Kau curahkan..

Ibu…
Menggoreskan tentangmu, tak akan ada kata yang mampu mewakilkannya
Menggambarkan indahmu tak ada tinta yang mampu mewarnai sucimu
Menguntai kata terindah untukmu tak akan ada pujangga yang mampu menuliskan keagunganmu

Ibu…
Bisa apa aku tanpamu?

Saat ku gelisah, kau tau ada yang mengganggu fikirku..
Dan belaianmu mampu menenangkanku

Saat ku menangis, kau tahu ada yang mengusik hatiku
Dan senyumanmu akan mendamaikan qalbuku

Ketika malam tiba, kau tahu ku takut gelap
Dan aku akan segera mendapatkan pelukanmu, hingga sirna sudah takutku

Ketika ku sakit, ibu tahu penderitaanku, dan ku yakin dia merasakan jauh lebih sakit dari yang ku rasakan. Akan ku temukan raut sedih dan air mata tiap menatapku yang lemah..

Ibu tahu betapa sedihnya aku ketika ku gagal meraih apa yang ku inginkan, dan dia akan memacu semangatku lagi

Ibu tahu saat ku jatuh cinta, dan senyumnya akan menggodaku, namun nasihatnya membuatku tak berani melangkah terlalu jauh

Ibu tahu ketika ku lelah, pijatannya mampu mengantarku dalam tidur yang lelap..
Ibu tahu tiap detail kesukaanku, dan apa yang tak ku suka..
Ibu tahu semua makanan favoritku..

Ibu tahu saat ku begadang mengerjakan tugas-tugasku dulu, dan akan ku temukan segelas susu atau kopi hangat di atas mejaku

Ibu tahu, aku begitu sibuknya dan tak sempat membereskan kamar dan pakaian kotorku sehingga dia yang mengerjakan semuanya

Ibu tahu ketika ku pulang, aku akan begitu laparnya sehingga tiap ku tiba, di meja telah tersaji makanan favoritku..

Ketika ku jauh dari ibu, ibu tahu saat ku rindu padanya maka tak lama HP ku akan berdering dan ibulah yang meneleponku

Saat ku sakit ibu tahu, dan jauh disana ibupun akan gelisah
Ibupun tahu betapa besarnya cintaku padanya

Walau…

Aku tak pernah tau, bila ibu sakit, aku tetap lelap dalam tidurku
Dan ibu akan tertatih meraba mencari obat sendiri untuk mengatasi sakitnya

Aku tak pernah tau, bila ibu galau dan aku mengabaikan keluhannya
Dan ibu akan memikirkan masalahnya sendiri

Aku tak pernah tau, ketika ibu lelah mengurusi semua kebutuhanku dan tak ku pedulikan rintihan pegal badannya. Dan ibu akan mengatasi pegalnya dengan mencoba memijat dirinya sendiri

Aku tak pernah tau jika ibu melarangku, itu untuk kebaikanku
Dan aku berlalu dari hadapannya dengan wajah tertekuk, dan ibu terluka..

Aku tak pernah tau, jika ibu mengomel, itu semua agar aku tak melakukan kesalahan yang sama lagi. Namun ku membalas dengan kata-kata yang mampu melukai hatinya.

Aku tak pernah tau, betapa takutnya ibu kehilangan aku, saat aku memutuskan untuk menikah
Dan setelahnya ku sibukkan diriku dengan keluarga baruku, dan mengabaikan ibu dalam sendirinya




Ibu…
Selalu tahu…
Namun aku…
Tak pernah tahu…

Tuesday, March 17, 2015

BERJUTA KASIH DARIMU, IBUKU

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ibu selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas rumah, seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku diharuskan membantunya memasak di pagi buta, sebelum bapak bangun. Bahkan sepulang sekolah, ibu tak mengizinkanku bermain sebelun semua pekerjaan rumah di bereskan.
Sehabis makan, akupun harus mencucinya sendiri. Juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya, hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ibu melakukan itu semua. Karena ibu tau, kelak aku juga aan menjadi istri dari suamiku dan ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Tanpa aku sadari, ibu telah melatih diriku tuk siap menjadi dirinya kelak ketika aku telah bertemu pasangan hidup. Terima kasih ibu, karena engkaulah aku menjadi istri yang baik bagi suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ibu yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali ku lihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Ia tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, mentari ataupun hujan, juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting baginya ialah melihat senyum kecilku mewarnai harinya dan ibu menungguku hingga bel berbunyi.
Kini, setelah aku beranjak dewasa, apa yang ku lakukan? Aku malah sering meninggalkannya bermain bersama teman-teman, bepergian. Bahkan telah berucap kata-kata dusta untuknya, amarah yang acuhkan kekhawatiran jiwanya. Aku tak sadar ia sembunyikan sakitnya di balik senyum indahnya. Aku larut dalam kesenanganku, tak tau ketika ia sakit, ketika ia membuthkan pertolonganku dan disaat tubuhnya melemah.
Wahai ibu…ampunilah aku.

Di usiaku yang beranjak dewasa, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang ku anggap kuno, jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi dan gaul. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu, dua meter di depannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya. Sungguh hina sang jiwa jika mengingatnya!
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tidak pernah memikirkan penampilannya. Ia jarang membeli pakaian baru apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua itu untuk membelikanku pakaian yang bagus agar aku terlihat cantik. Ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal aku tau, ibu dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang telah mengajariku berjalan. Ia yang mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis. Pantaskah aku acuhkan derai jiwamu?

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi, aku merasa semakin jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya. Inikah arti membalas kasihnya?

Usai wisuda sarjana, barulah aku mengerti, Ibu yang ku anggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan seorang anak yang cerdas dan mampu meraih gelar sarjananya. Meski ibu bukanlah orang yang berpendidikan, tapi doa di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah ku raih. Tanpamu ibu, aku tidak akan pernah menjadi aku yang sekarang. Aku hanya debu tanpa kasih dan cintamu.

Pada hari pernikahanku, ibu jua yang menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat ku pandang senyumnya, begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum pasanganku.
Usai akad nikah, Ibu langsung menciumku di saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, Ibu juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini, setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjengukmu atau menanyai kabarmu.
Aku sangat ingin menjadi pendamping yang shalehah dan taat kepada pasanganku, hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku padamu, Ibundaku. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak aku baru mengerti bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya, tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.

“Ya Allah, Engkau yang anugerahkan hamba kebahagiaan dari sentuhan seorang ibu. Jangan biarkan jarak dan waktu jauhkan jiwa hamba darinya. Jangan biarkan kesibukan lunturkan rasa hingga enggan menyapanya…”

“Ya Allah, begitu indah anugerah-Mu. Ialah sentuh syurga dari seorang ibu. Ia yang mengajarkan hamba cara menjalani waktu, walau terkadang jiwa enggan mematuhinya.
Ia yang mengenalkan hamba cara menyebut nama-Mu, jangan biarkan jiwa menjauh darinya meski hati telah temukan pendamping langkahku…”

Untuk tiap tetes jiwa yang lahirkan aku

Untuk tiap helaan nafas yang terhembus ciptakan senyumku

Sejuta kisah indah yang engkau ukir dan takkan mampu terbalaskan

Terimalah alunan hati buah hatimu

Aku yang takkan lelag mengingat sentuh kasihmu dalam alunan doaku


-Ibunda -

YA RABB...AKU MENCINTAI CARA-MU MENEGURKU

Ya Rabb… saatku bersedih, Kau hadirkan orang-orang terbaik tuk menghiburku. Kau hadirkan insan-insan berhati mulia yang senantiasa mengajarkanku tuk mencintai-Mu. Dan ku tahu Kau selalu ada di sampingku, tersenyum padaku.

Saat ku mulai lelah dengan perjalanan panjang tak berujung, lelah mengejar cita yang tak kunjung dapat ku gapai, Kau beri aku bingkisan indah, sebuah jalan terbaik yang tak pernah terpikir olehku. Dan saat ku mulai bimbang dengan pilihanku, Kau bimbing aku menuju cahaya-Mu.

Saat ku mulai malas berinteraksi dengan surat cinta-Mu, saat novel terlihat lebih menggiurkan tuk di lahap, saat facebook terlihat lebih menggoda untukku, saat otak begitu menuntutku tuk di isi dengan agenda permasalahan dunia, saat itulah Kau tegur aku. Saat itulah hati mulai terasa hampa. Namun tak Kau biarkan aku terbuai dengan pesona indahnya dunia yang hanya sementara. Kini ku sadari, kekuatanku ada saat ku dekat dengan surat cinta-Mu. Ketenangan hadir saat lantunan ayat-ayat-Mu ku baca. Dan ku sadari kebersihan hatiku hanya ku dapat saat jiwa ini tak lepas dari Al-Qur’an surat cinta-Mu yang begitu agung nan syahdu..

Saat diri ini mulai malas menunaikan berbagai amanah, saat tubuh ini begitu ingin diistirahatkan, saat jiwa petualangku begitu menuntut tuk lari bersama angin meninggalkan semuanya. Kembali Kau ingatkan aku bahwa kewajiban yang ada memang lebih banyak dari waktu yang tersedia. Kesenangan yang ku damba di dunia tak kan seberapa dibandingkan dengan kenikmatan abadi di akherat nanti yang telah disediakan oleh-Nya atas setiap pengorbanan dari insan yang rela berjuang di jalan-Nya. Kau ingatkan aku akan azab melalaikan amanah. Hingga kesenanganku menikmati kebebasan sirna seketika karena dihantui rasa bersalah hingga mengajakku kembali kepada-Mu. Kembali untuk mengemban segala amanah yang ada di pundakku.

Saat udara dingin mengurungkan niatku menemui-Mu di sepertiga malam, saat mataku terpejam terlalu dalam, saat tubuhku malas untuk bangkit. Saat itulah teguran itu mulai ku rasakan. Pagi yang cerah seolah kehilangan keceriaannya. Setiap kata yang terucap seolah jadi tak bermakna dan begitu hambar. Jangankan bisa menyentuh hati lawan bicara, hati sendiripun seolah kehilangan ruhnya.
Saat pikiranku mulai melayang dengan angan yang tak tentu arah. Saat mengingat-Mu tak lagi sempurna. Saat itulah Kau tegur segala kelalaianku. Kau buat aku menyadari betapa kecilnya anganku itu dan betapa besarnya cita-cita yang seharusnya ku gapai serta betapa banyaknya tugas yang membutuhkan uluran tangan dan tanggung jawabku.
Bukankah kita semua menyadari akan harapan dan cita-cita besar kita? Sungguh tak ada waktu tuk berleha-leha dan tak ada waktu tuk memikirkan hal-hal yang tak berkaitan dengan segala harapan dan cita-cita kita.

Saat waktuku terlalu sibuk mengejar kesenangan dunia dan terlalu sibuk mencari cinta manusia, Kau ingatkan aku betapa ruginya menukar cinta-Mu Yang Maha Penyayang dengan itu semua. Padahal cinta-Mu pasti menundukkan kecintaan seisi langit dan bumi.

Ya Rabb.. Sungguh cara-Mu menegurku begitu indah, begitu manis dan penuh cinta. Terkadang ku harus sakit, ku harus jatuh, dan ku harus menangis. Namun dalam hatiku yang penuh noda ini tetap Kau sisipkan sebuah celah tuk memasukkan cahaya hidayah-Mu agar aku bisa memahami kasih sayang-Mu. Cahaya itulah yang menyadarkanku akan teguran-Mu dan mengembalikan jiwaku yang lalai agar kembali mengingat-Mu. 

Sesungguhnya di kala kita renungkan selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa namun hanya orang-orang berimanlah yang mampu memetik hikmah itu. Hanya hati yang bersih yang mampu menerima cahaya hidayah-Nya. Hanya hati yang terbuka yang mampu membaca cinta-Nya dan hanya orang-orang berakal-lah yang mampu belajar serta memahami teguran-Nya sehingga berubah menjadi pribadi yang lebih mulia.

Ya Rabb… Aku mencintai cara-Mu mencintaiku.


Aku mencintai cara-Mu menegurku. Maka ajari aku untuk terus mencintai-Mu dan tetapkan iman di dadaku hingga akhir waktuku. Aamiin.