Bismillah…
Tidak semua yang saya
inginkan bisa saya peroleh, tidak semua ujung dari ikhtiar seperti yang saya
rencanakan di awal, bahwa ketika saya merangkai hidup 1 + 1 dan 2 yang di
harapkan terjadi namun tidak selamanya begitu. Karena pada akhirnya takdir
ALLAH lah yang akan terjadi, meski kadang takdir tak lagi mampu saya pahami apa
yang harus saya lakukan?
Masih terngiang di
telinga kalimat “Man purpose, ALLAH dispose” bahwa hidup adalah rangkaian
ikhtiar demi ikhtiar dan ujung dari ikhtiar ini bukan manusia yang
menyelesaikan. Yang berawal dari sebuah niat, niat yang mulia maupun yang tidak
mulia maka akan selalu ada dua kemungkinan yang terjadi di ujung ikhtiar yaitu
apakah hasil yang akan terjadi itu sesuai dengan rencana saya atau sebaliknya. Inilah
ruang kuasa ALLAH. Ya, ada ruang yang harus saya sadari. Ruang dimana setiap
ikhtiar tak dapat saya ketahui ujungnya, ruang yang benar-benar sangat gelap
bagi saya.
Ruang itu adalah
kehendak ALLAH… (Q.S. Ar - Rad : 39)
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki”
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki”
Dan betul bahwa saya
hanya hamba. Apa yang terjadi pada seorang hamba tak luput dari kehendak ALLAH.
Yang perlu saya pahami, di dalam setiap ehendak ALLAH bernama takdir adalah
bukan hanya ALLAH menunjukkan betapa Maha Berkehendaknya Dia, tapi juga betapa
ALLAH mengetahui segala-galanya, bahkan
yang menurut saya gelap dan misteri, ALLAH mengetahui itu.
Yang telah terjadi,
yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi semua dalam genggaman ALLAH
(Subhanallah), untuk itulah ALLAH memilihkan takdir terbaik karena DIA bukan
hanya berkehendak tapi juga Maha Tahu. Sedang saya? Saya adalah milik ALLAH dan
setiap pemilik akan memelihara apa yang dimilikinya dengan kasih saying.
Artinya…apapun itu, ya apapun itu yang terjadi saat ini karena ALLAH menyayangi
saya. Mungkin saat ini terlihat seperti luka yang perih menyayat hati. Namun
tahukah saya, bahwa esok ini akan menjadi sesuatu yang saya syukuri. Sesuatu
yang akan mendekatkan diri saya kepada ALLAH. Lalu masihkah saya menyalahkan
takdir, atau marah atas takdir saat ini ketika saya tahu bahwa ini terjadi
karena kasih sayang-NYA?
Ketika semua tak
seperti yang saya inginkan, sedih pasti, kecewa apalagi, dan akan menjadi
kekeliruan yang fatal. Ketika saya salah menyikapi, haruskah saya merah dengan
ALLAH yang telah memutuskan ini terjadi? Satu hal yang harus saya ingat “Boleh
jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu belum tentu baik menurut ALLAH, dan boleh
jadi engkau membenci sesuatu tapi itu belum tentu buruk menurut ALLAH.” Siapa
yang lebih tahu, saya atau ALLAH? Jadi, kalau saya protes, sok tahu banget.
Saya merasa bahwa rencana saya yang terbaik dan harus terjadi.
Hidup memang hitam
putih, berliku dan kadang harus memasuki lorong gelap sendiri. Namun, semua
karena kasih sayang ALLAH. Bukankah ALLAH tidak pernah membiarkan saya sendiri
melalui semua ini? Janji ALLAH untuk bersama orang-orang yang sabar itu pasti
di penuhi-NYA. ALLAH tidak pernah ingkar janji, jadi JANGAN BERPRASANGKA BURUK
kepada ALLAH bahwa luka ini terjadi karena ALLAH tidak saying saya,
Naudzubillahimindzalik.
Dan teruslah penuhi
hidup dengan berbaik sangka kepada ALLAH. Jangan ada ruang sekecil apapun dalam
diri ini untuk berburuk sangka pada-NYA. Dapat menemui kehendak-NYA sejalan
dengan prasangka saya kepada-NYA. Percaya deh, dengan berbaik sangka kepada
ALLAH akan merubah musibah menjadi anugerah, kesedihan menjadi kegembiraan.
Karena ALLAH mengikuti prasangka hamba-NYA. Ujian, kehilangan, luka yang
terjadi akan berubah dalam sesaat menjadi kekuatan hidup yang kian membuat saya
lebih bijaksana dan tenang.
Saya jadi ingat ucapan
sahabat saya, “Kalau semua yang terjadi adalah takdir ALLAH, ngapain dong gue
harus sibuk ikhtiar Ki? Duduk manis aja nunggu takdir.” Ini namanya pasrah.
Kira-kira apa yang akan kita dapet ketika kita hanya pasrah tanpa ikhtiar?
Dapat apa yah kira-kira? Satu lagi yang perlu diingat takdir ALLAH adalah akhir
dari ikhtiar, ikhtiar dulu baru takdir. Mau apa hidup Cuma gitu-gitu aja,
pahala gitu-gitu aja, tingkat kemuliaan juga gitu-gitu aja, sudah terlalu
banyak orang biasa di bumi ALLAH ini, maka kita harus menjadi hamba yang LUAR
BIASA! Kan gitu yah?!
Ketika takdir ALLAH tak
dapat dipahami, maka kembalikanlah kepada-NYA, Sebab memang ada ruang gelap
yang dengan ilmu saya akan sulit saya pahami, namun tak sulit untuk di renungi.
Di ruang inilah tempat saya menyandarkan segala pengharapan saya. Di ruang
inilah energy tawakkal saya letakkan, kepasrahan saya labuhkan, Akhirnya,
sayapun akan mengerti takdir ALLAH adalah cinta-NYA kepada saya.
Again, kita hanya
hamba, hanya debu, ALLAH lah pemilik segala keputusan. STOP bertanya mengapa
begini, mengapa begitu, tak akan sanggup kita memahami ruang misteri milik
ALLAH. ALLAH lebih tau yang terbaik, semakin ridho semakin cinta ALLAH kepada
kita. Yuk, kita raih cinta ALLAH melalui keikhlasan dan keridhoan ini, Ridho!
benar sekali,, saya sangat setuju
ReplyDeleteridho...
Obat Herbal Fistula Ani
Obat Herbal Tulang Keropos
Obat Herbal Kanker Kandung Kemih
Obat Herbal Amandel Kronis
Obat Herbal Vertigo Akut
Obat Herbal Glaukoma Tanpa Operasi
Obat Herbal Ispa
Obat Herbal Disentri
Obat Herbal Varises
GLOW Enhanz
Obat Herbal Kanker Usus Halus
Obat Herbal Sipilis
Obat Herbal Alzheimer
Obat Herbal Epilepsi
Obat Herbal Pasca Stroke Berat
Obat Herbal Kanker Hati
Obat Herbal Kanker Pankreas
Obat Herbal Meningitis
Obat Herbal Faringitis
Suplemen Pemutih Wajah
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletewah keren kak
ReplyDeletemeat netting