Wednesday, December 3, 2014

MOMMYCHI, THE BEST APP FOR MOMMY AND CHILD

Sejak hamil dulu aku selalu berimajinasi, “andaikan ada sebuah alat atau aplikasi yang mampu menjawab semua keluhan yang dirasakan ibu hamil, pasti akan sangat bermanfaat sekali.”

Pengalaman hamilku yang pertama memang luar biasa. Namanya juga pertama kali, aku terkadang kaget jika ada suatu hal yang kurasakan aneh, takutnya janin yang ada didalam rahimku ada masalah. Misalnya saja saat di trimester pertama dulu, perutku tiba-tiba kram walau tidak terlalu parah tapi tetap saja aku khawatir.  Memang, saat wanita hamil sensitifitas dan rasa khawatirnya menjadi lebih tinggi. Hal itu wajar, karena setiap ibu hamil pasti menginginkan anak yang dikandungnya kelak terlahir normal, sehat dan sempurna. Nah, biasanya jika sudah menemukan hal-hal yang mengganjal atau mengusik rasa gelisahku mengenai hal yang kualami pada tubuh hamilku, aku langsung mencari jawabannya di internet. Saat ini dunia memang sudah dalam genggaman. Akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan pun semakin mudah di dapat hanya dengan bermodalkan HP yang memiliki koneksi jaringan internet. Sayangnya, jawaban yang kuharapkan mampu mengobati rasa gelisahku justru tidak memiliki informasi yang lengkap terkadang pula harus menunggu lama webnya terbuka karena web terlalu berat. Akhirnya, akupun mencoba bertanya kepada ibuku atau sharing dengan ibu-ibu lainnya di sekitar rumah. Hal itupun tidak efektif, karena aku justru mendapatkan jawaban yang beragam yang semakin membuatku terus menduga-duga. Alhasil, aku harus mengembalikan dan meyakinkan diriku sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Pertanyaan itu baru bisa disampaikan pada dokter saat jadwal periksa selanjutnya tiba.  *Fiuh masa kehamilan yang begitu berat namun kini aku malah merindukannya.
Begitulah kiranya serba serbi kehamilan yang kurasakan dulu. Makanya, saat mengetahui bahwa kini ada sebuah aplikasi yang diperuntukkan untuk ibu hamil dan anak, aku sangat antusias ingin mengetahuinya. Ya, aku mengetahui aplikasi mommychi sejak 2 bulan lalu. Saat itu, aku sedang menjelajah google play di smartphoneku. Mencari tahu informasi aplikasi apa saja yang terbaru terutama aplikasi yang ditujukan untuk ibu dan anak. Secara iseng, aku mengetikkan keyword “mommy and child” pada kotak pencarian google play, lalu melihat dibarisan ke empat terdapat sebuah aplikasi bernama “Mommychi” dari PT. Sanghiang Perkasa. Karena aku yakin itu nama salah satu perusahaan di Indonesia, maka ku download langsung aplikasi Mommychi tersebut. Beberapa detik kemudian, aplikasi pun sudah terpasang di smartphoneku. Akupun langsung menjelajah aplikasi baruku tersebut. “Aplikasi apa sih Mommychi ini?” tanyaku berulang kali pada diriku sendiri.
“What a great apps!” komentarku saat itu. Ternyata Mommychi itu semacam aplikasi untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak. Ya, Mommychi merupakan cara terbaru untuk monitoring kesehatan ibu dan anak, sejak awal kehamilan hingga masa tumbuh kembang Si Kecil di usia 1000 hari pertamanya. Mommychi ini di kembangkan dan diluncurkan oleh PT. Kalbe Farma. Aku terkesan sekali dengan aplikasi ini. Mommychi sangat membantuku dalam memberikan informasi mengenai tumbuh kembang anakku. Fitur-fiturnya sangat pintar dan membuatku terkesan. Itulah mengapa aku merekomendasikan aplikasi ini kepada para ibu, karena kecanggihan, kelengkapan dan kepintaran fiturnya sangat membantu kita dalam memantau pertumbuhan buah hati kita. Untuk ibu hamil pun bisa digunakan untuk memantau masa kehamilan hingga melahirkan nanti. (Saat ini, sudah ada 2 orang ibu tetangga rumah yang menerima rekomendasiku. Setelah memasang dan mulai menggunakan aplikasi ini mereka bilang, “Ini aplikasi yang hebat, sangat bermanfaat.” Senangnya bisa berbagi manfaat dan kebahagiaan dengan orang sekitar.)  Selain itu cara mendapatkannya pun sangat mudah. Mommychi ini bisa di download gratis di Google Play Store atau iTunes. Download, install, setelah terpasang lengkapi data-data yang dibutuhkan dan aplikasipun siap digunakan. Sangat mudah kan?

Mommychi adalah aplikasi dengan fitur-fitur yang cerdas dan bermanfaat. Aplikasi ini terdiri dari tiga bagian yaitu fitur kehamilan (kontrol kehamilan, jurnal kehamilan, ensiklopedia ibu dan numerator bayi), kedua, fitur anak (imunisasi, jurnal kesehatan anak, deteksi kesehatan anak, grafik tumbuh dan ensiklopedia anak) dan ketiga adalah fitur umum (Galeri, Kalkulator kesehatan, direktori, music, games dan tanya dokter). Dari beberapa fitur tersebut aku sangat menyukai fitur anak, kalkulator kesehatan dan direktori. Selain itu putriku juga sangat menyukai aplikasi music dan gamesnya.
 Berikut adalah gambaran aplikasi mommychi dari awal saat berhasil di download hingga menjelajah fitur-fiturnya.

Saat pertama kali aplikasi ini berhasil di download dan bisa terpasang, aku langsung tak sabar ingin segera menggunakannya. I,m so excited!



Setelah terpasang, kita akan dimintai data-data sebagai syarat pendaftaran. Isi dan lengkapi semua data tersebut, jika sudah terisi lengkap maka seperti inilah hasilnya. Pada layar awal akan terpasang foto beserta usia kita di profil. Foto dan profil ini juga bisa kita perbaharui jika terdapat kesalahan dalam mengisi data di awal.
 Setelah itu lengkapi pula data anak kita, jika sudah terisi lengkap dan benar maka semua data itu akan tersimpan pada profil di fitur anak.



Jika kita sedang hamil, kita bisa pula mengisi riwayat kehamilan pada fitur kehamilan. Namun karena aku tidak sedang hamil, maka aku hanya mengisi data anak di profil anak.
Fitur Anak
-          Imunisasi
Pada fitur ini terdapat Jadwal Imunisasi dan Pengingat Imunisasi. Hal ini sangat membantuku karena aku bisa menceklis imunisasi apa saja yang telah diberikan pada anakku. Selain itu aku juga bisa mengecek kapan jadwal imunisasi selanjutnya diberikan.



-          Deteksi Kesehatan Anak

Pada fitur ini aku juga disuguhkan beberapa pertanyaan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) yang harus ku jawab. Setelah ku jawab semua pertanyaan itu, aku akan mendapatkan hasil yang nantinya akan disimpan di Jurnal Kesehatan Anak. KPSP ini telah disesuaikan menurut tahapan umur anak kita. Pada fitur ini kita juga bisa mengetahui kapan waktunya gigi susu dan gigi tetap anak akan tumbuh. Selain itu di fitur ini pula kita bisa mendeteksi gejala penyakit pada anak.

 -          Ensiklopedia Anak
Pada fitur ini terdapat banyak kumpulan artikel yang sangat bermanfaat seputar Informasi Kesehatan, Informasi Nutrisi dan Kesehatan Gigi Anak. Aku jadi lebih mudah mendapatkan informasi dan pengetahuan tersebut tanpa harus mencarinya di google.




 Fitur Kalkulator Kesehatan
Pada fitur ini aku bisa menghitung masa suburku. Selain itu, jika hamil yang kedua nanti aku juga bisa menghitung prediksi hari lahir dan prediksi tinggi anak.  Wah, aplikasi yang sangat pintar!


Fitur Direktori
Pada fitur ini aku bisa mencari tahu rumah sakit yang ada di kotaku. Tidak hanya itu, aku juga bisa mengetahui dokter-dokter dan apotek di kotaku. Di fitur ini juga terdapat fitur Kal Care.

Musik
Kalau fitur yang satu ini, anakku sangat menyukainya. Ya, jika meminjam smartphoneku anakku pasti akan membuka aplikasi Mommychi dan mencari fitur music, lalu dia akan menyetel lagunya satu persatu. Aku juga sangat terbantu dengan adanya fitur ini, karena aku bisa memainkan music lullaby untuk pengantar tidurnya. Anakku juga menjadi lebih kreatif dan mulai bisa menghafal beberapa lagu.
Games
Fitur ini juga fitur favorit kedua anakku.Jika sudah bosan mendengarkan music, dia akan berpindah ke games dan mulai mewarnai gambar chila dan chilo. Dari fitur ini pula anakku jadi bisa lebih hafal warna.
Secara keseluruhan, aku sangat menyukai fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi Mommychi. Baik itu fitur kehamilan, fitur anak dan fitur umum lainnya. Mommychi benar-benar sangat membantuku dalam memantau tumbuh kembang anakku dan mungkin pada masa kehamilanku nanti. Entahlah, aku memang sangat terpukau dengan kecanggihan dan kecerdasan fitur ini. Walau begitu, aku memiliki beberapa saran untuk mommychi agar bisa menjadi aplikasi yang terbaik. 
- Pertama, jika fitur kalkulator nutrisi  pada fitur anak dapat segera dipakai pasti akan terasa lengkap dan makin sempurna aplikasi mommychi ini. Jadi, mudah-mudahan PT. Kalbe Farma bisa segera membuka fitur ini karena aku pun merasa penasaran seperti apakah fitur ini kelak? Namun pastinya fitur ini pun akan membuatku berdecak kagum.
- Kedua, mudah-mudahan PT. Kalbe Farma juga bisa melengkapi daftar dokter dan apotek di seluruh pelosok Indonesia, sebab daftar dokter dan apotek di kotaku tidak tersedia. *hiks sedihnya
Ya, itulah dua saran yang aku berikan untuk kebaikan aplikasi Mommychi ini. Mudah-mudahan saran ini dapat diterima dengan baik. 

The last, totally aku sangat menyukai aplikasi ini. Aplikasi yang sangat cerdas dan membuatku berdecak kagum dan berkata “wow” entah sudah berapa kali. Aku sangat merasa tertolong dengan adanya aplikasi ini. Mommychi mengemas semua informasi dan pengetahuan yang kubutuhkan dalam satu aplikasi yang mudah digunakan. Mommychi adalah sahabat terbaik untuk ibu dan anak.  Terima kasih Mommychi…

Sunday, November 2, 2014

RESEP SAMOSA ISI KARI AYAM






Saat ini sebagian masyarakat Indonesia mungkin sedang dilanda virus Mahabharata. Itu lhoo serial mitologi India yang ditayangkan setiap hari senin sampai jum’at jam 21.00 WIB dan sabtu jam 20.30 WIB di ANTV. Saya sendiri adalah salah satu korbannya. Saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, ayo deh cepet-cepet nongkrongin ANTV. Meski durasinya terbilang cukup singkat dan sudah pasti membuat penasaran para penontonnya, tapi justru disitulah letak daya tariknya. *jiaaah

Akibat booming nya Mahabharata, apalagi setelah kedatangan para pemainnya September lalu dan ditambah adanya acara Reality Show Panah Asmara Arjuna, banyak masyarakat kita yang kini “Mendadak India”. Dan mungkin apakah saya pula salah satunya? No! Ngga jeng, jauh sebelum adanya Mahabharata, saya memang udah suka sama Bollywood. Tepatnya sejak dari kelas 6 SD. *idiiih sapa juga yang pengen tau ya?*

Pokoknya semua hal yang berbau India, saya sangat tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya bahasa, budaya, fashion, termasuk kuliner. Bicara soal kuliner, cita rasa masakan orang India dan Indonesia sebenarnya tidak berbeda jauh lho. Malah hampir memiliki kesamaan, yaitu masakannya memakai banyak rempah-rempah alias banyak bumbu.  Nah, tadi siang saya sudah belajar membuat Samosa dengan isi Kari Ayam. Samosa adalah pastri goreng berbentuk segitiga. Kalau di Indonesia, mirip kue pastel.

Sebenarnya, yang ingin saya buat terlebih dahulu adalah Gulab Jamun. Gulab Jamun adalah makanan penutup khas India yang terbuat dari campuran susu, tepung suji, maida, dan clarified butter. Namun karena bahannya sulit ditemukan di kota kecil ini, jadilah saya membuat makanan India yang bahannya mudah ditemukan. Oke langsung saja yuk disimak bahan-bahan dan cara pembuatannya.

BAHAN :
- 2 Sdm Air matang
- Minyak untuk menggoreng

KULIT :
- 225 gr tepung terigu, ayak
- ½ sdt garam
- 7 sdm air hangat
- 100 ml minyak sayur

ISI :
- 2 sdm minyak untuk menumis
- ½ bawang Bombay, cincang kasar (sesuai selera )
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya. Memarkan
- 5 lembar daun jeruk purut, iris halus
- 500 gr daging ayam, cincang atau potong dadu kecil (Daging ayam bisa diganti sesuai selera)
- 65 ml santan (Saya memakai Kara)
- 2 sdt kari bubuk atau basah (Saya pakai bumbu kari instan Indofood)
- ¼ sdt jinten bubuk
- 1 sdt gula pasir

BUMBU HALUSKAN :
- 3 Butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 3 buah cabai merah (sesuai selera)
- 1 cm jahe. Bakar
- 1 sdt ketumbar butiran. Sangrai
- 4 butir kemiri. Sangrai
- 1 sdt garam









CARA MEMBUAT : 

1.       Kulit : Campur terigu bersama garam, air hangat dan minyak. Uleni hingga adonan kalis.

2.       Tipiskan adonan hingga ketebalan 0,2 cm. Bentuklah menjadi bentuk bujur sangkar atau lingkaran. 


  

    -     Isi : Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, bawang Bombay, serai, daun jeruk hingga harum lalu masukkan daging cincang. Aduk hingga daging berubah warna.


4.       Tuang santan, bubuhi kari, dan jinten aduk rata. Masak hingga matang dan santan menyusut. Angkat.



5.       Ambil selembar kulit, taruh ditengahnya 2 sdm adonan isi. Lipat bentuk segitiga. Rekatkan sisinya dengan air. Lakukan hingga selesai.

6.       Goreng dalam minyak banyak dan panas hingga berwarna kuning kecoklatan dan matang. Angkat, sajikan.
Samosa isi Kari Ayam pun siap di hidangkan. 



Karena ini adalah pengalaman pertama saya dalam membuat samosa, maka tentunya masih terdapat begitu banyak kekurangan, salah satunya : Kulitnya masih terlalu tebal jadi bentuknya juga tidak segitiga mulus. *tapi rasanya dijamin kok, dijamin keasinan.* xixixi

Selamat mencoba yaaa…

Friday, October 3, 2014

BATIK, HAMIL DAN PANGGILAN ALAM



Batik adalah warisan budaya bangsa yang harus kita lestarikan. Sebagai warga negara Indonesia, aku sangat bangga pada warisan budaya bangsa  yang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO sejak 2 oktober 2009. *Psst 2 oktober juga tanggal kelahiranku lhooo. Makanya aku seneng banget hari lahirku di rayakan oleh semua orang.* #edisipede :P

Bicara soal batik, aku punya pengalaman tak terlupakan seputar batik. Hal ini terjadi 2 tahun lalu, tepatnya saat aku sedang hamil 5 bulan. Ceritanya saat itu aku akan pergi mencari kado pernikahan untuk adik sepupuku. Aku pergi berdua dengan suami menggunakan motor. Setelah kado didapat, kami memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke sebuah rumah makan, mengisi  perut yang sudah mulai keroncongan. Saat hamil, aku memang jadi orang yang super duper selalu memikirkan makan. Memang sih hal itu wajar karena tubuhku saat itu tidak hanya dihuni olehku sendiri tapi juga oleh janin yang ada di rahimku. Apalagi memasuki trimester kedua, dimana nafsu makan sudah mulai kembali normal, hobi makanku semakin menjadi. Pokoknya, perutku harus full tank jangan sampai terasa kosong sedikitpun karena jika begitu, kepalaku perlahan akan terasa pusing dan lama kelamaan rasa pusing itu semakin hebat hingga keadaan kurasa sangat gelap lalu “Bruk” ambruklah daku ke lantai. (Red : Pingsan)

Wanita hamil memang selalu memiliki keunikan sendiri ya, termasuk apa yang kualami saat itu.
Saat perut sudah mulai terasa full, kami pun siap melanjutkan perjalanan menuju sentra batik di kotaku. Sesampainya disana layaknya calon pembeli yang lain, akupun langsung bergegas sibuk memilih batik. Begitupun dengan suamiku, dia juga sibuk memilih batik yang disukainya. Lama memilih, bahkan bingung batik mana yang harus ku pilih yang kira2 tidak akan mubazir saat perutku semakin membesar akhirnya aku jatuhkan pilihanku pada batik orange dengan ukiran bunga-bunga kecil ini. Saat hendak menuju kasir, tiba-tiba ada sesuatu terjadi dalam perutku. Perutku sangat mulas! Tidak, ini bukan tentang janinku tetapi masalah pencernaanku. Entah kenapa, saat itu perutku sangat mulas sekali. Mungkin karena efek dari makanan yang sudah mengisi full perutku, akhirnya usus pun tak sanggup menahannya. Aku berusaha menahannya karena sebentar lagi pun kami akan segera pulang. Tapi tidak bisa, mulasnya justru semakin menjadi. Tidak ada jalan lain, aku harus mencari WC saat itu juga. Akhirnya tanpa memedulikan rasa malu, aku pun menuju ke belakang mencari WC. Sialnya di WC juga sedang ada orang, tapi beruntunglah orang tersebut cepat keluar. Akhirnya ku lampiaskan juga panggilan alam ini. *fiuh Alhamdulillah

Setelahnya aku langsung kembali menuju kasir untuk membayar dress batik yang telah ku pilih lalu bergegas pulang. Aaaaa dress batik orange ini sungguh “mengesankan”, mengesankan melihat kejadian dibelakangnya. Sampai rumah, suamiku menertawakanku karena dia teringat ekspresiku menahan mulas saat di pusat batik. Akupun tersenyum sendiri, pasti memang sangat lucu melihat wajahku yang dipenuhi keringat akibat menahan si panggilan alam ini. Hingga saat ini, jika kau mengenakan batik ini pasti selalu tersenyum geli mengingat kejadian 2 tahun lalu. Batikku oh Batikku…

Ini loh Batikku di moment pernikahan adik sepupu ku. :D




Monday, June 30, 2014

Kuberikan Suaraku Untukmu Jenderal



Pemilihan presiden tahun ini mungkin menjadi ajang pesta demokrasi “paling meriah” sepanjang sejarah. Selain hanya terdapat dua kandidat, masing-masing kandidat pun memiliki sisi kontroversial yang sangat menarik untuk di ulas. H-7 pencoblosan suhu politik semakin tinggi. Euforia pilpres bahkan mengalahkan dahsyatnya euphoria Piala Dunia. Semakin mendekati hari pencoblosan berbagai negative Campaign bahkan Black Campaign dari masing-masing kubu gencar dilancarkan. Negative Campaign mungkin masih ‘agak’ bisa di tolerir dibanding Black Campaign yang cenderung menimbulkan fitnah.  Media pun sekarang sudah tidak lagi netral. Banyak media yang sudah memiliki keberpihakan terhadap capres tertentu sehingga dalam pemberitaannya cenderung lebih menguntungkan capres yang di dukung. Untuk masyarakat menengah keatas dengan kecerdasannya tentu bisa menentukan dengan mudah manakah capres yang patut mereka pilih dengan menyortir berita-berita yang di keluarkan dari berbagai media yang sekarang sudah banyak yang tidak adil itu. Namun bagaimana bagi masyarakat bawah yang hanya melihat dan mendapatkan informasi dari media televisi lewat iklan-iklan visi misi yang di usung? Padahal televisi saja tidak cukup untuk mencari tahu profil dan rekam jejak masing-masing capres.

Mengenai  Prabowo

Pertama kali saya tahu Prabowo itu ketika beliau muncul di iklan Partai Gerindra untuk kebutuhan promosi  5 tahun silam. Tepatnya di bulan April tahun 2009. Kesan pertamaku terhadap beliau bisa dikatakan cukup negative. Kenapa? Karena saya pernah menemukan nama beliau sebagai dalang kerusuhan 98 dan penculik aktivis dalam sebuah surat kabar. Terbayang dalam benak betapa kejam dan jahatnya beliau. Tapi dibalik pemikiran tersebut, terselip sebuah pertanyaan besar dalam otak, “Mengapa orang ini masih bisa berkeliaran bebas? Bukannya dia dulu adalah seorang pemberontak yang berusaha ingin mengacaukan negara?”
Seiring berjalannya waktu, apalagi ketika itu saya masih SMA yang tentu memiliki segudang kegiatan sekolah dan belajar, pertanyaan ini pun sirna tanpa pernah sedikitpun saya berniat untuk mencari jawabannya.

Satu bulan setelahnya (di tahun yang sama) saya kembali melihat beliau dalam iklan. Kali ini seputar PILPRES. Kala itu beliau berpasangan dengan Ibu Megawati. Lagi-lagi pertanyaan itu muncul kembali seolah ingin me-refresh kembali memori. “Nah, kok muncul lagi si pemberontak ini. Sekarang malah di gandeng Megawati buat pilpres pula. Kok Megawati mau ya menggandeng orang yang bermasalah ini. Kenapa?”
Dan lagi-lagi pertanyaan itupun menghilang dengan sendirinya karena saya tidak terlalu antusias dengan pemilihan presiden. Saya apatis terhadap pertanyaan yang sebetulnya menggelitik itu.

5 tahun kemudian beliau muncul kembali di layar televisi untuk maju dalam pilpres 2014. Seperti pada  peristiwa dua kali sebelumnya, pertanyaan ini muncul kembali dalam benak. Tapi kali ini saya tertantang untuk mencari jawabannya. Apalagi pilpres sekarang hanya diikuti oleh dua kandidat.
Saya sangat penasaran dengan jawaban atas pertanyaan yang sebetulnya sederhana itu. Akhirnya saya pun mulai mencari data-data dan fakta yang sebenarnya tentang beliau.
Betapa terkejutnya saya, ketika menemukan jawaban dari beberapa artikel yang saya baca, bahwa beliau BUKANLAH DALANG KERUSUHAN DAN PENCULIK AKTIVIS seperti yang surat kabar itu tuliskan. Beliau hanyalah KAMBING HITAM atas kebejatan moral para Jenderal atasan beliau yang haus akan jabatan dan kekuasaan. Ya Allah.. Benarkah? Seorang manusia yang saya pandang KEJAM itu sebenarnya dia adalah hamba-Mu yang sedang di dzolimi. Air mata pun mengalir membaca cerita yang di tuliskan tentang kebenaran beliau. Berawal dari sinilah akhirnya saya simpati terhadap sosok beliau. Dalam hati saya berkata, “Terima kasih ya Allah atas akal sehat yang Kau berikan untukku. Karena berawal dari akal sehat itulah muncul sebuah pertanyaan logika sederhana yang mendorongku untuk mencari jawabannya. Dan berkat akal sehat yang Kau berikan aku mampu mencari kebenaran itu.”

Memutuskan Untuk Memilih
Saya sudah menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini meggelayut dalam pikiran. Pertanyaan yang nyaris selalu terpojokkan oleh keadaan yang membuat saya melupakannya. Saya anggap masalah yang satu ini BERES. Sekarang giliran waktunya untuk menentukan pilihan. Sebagai warga negara yang baik, saya ingin bijak dalam menentukan pilihan. Rasa simpati saya pada Prabowo tidak serta merta menjadikan saya langsung memilih beliau. Saya ingin menjadi manusia yang adil, dan untuk mewujudkannya saya harus kembali mengenal lebih dalam kedua capres. Saya tidak boleh hanya menilai kelebihan satu capres saja. Ada 5 tahapan yang saya jadikan acuan dalam menentukan pilihan ini.

1. Saya harus mengetahui kelebihan dan kekurangan kedua capres.
2. Saya juga harus mempertimbangkan manfaat dan mudharat dari keduanya.
3. Saya harus melihat kepribadian dan rekam jejak keduanya.
4. Melihat visi dan misi keduanya, dan melihat performa mereka dalam debat.
5. Barulah yang terakhir saya meminta pertolongan Allah untuk memberikan petunjuk siapakah yang terbaik yang harus saya pilih.

Saya akui, sangat sulit untuk menentukan pilihan itu. Apalagi saat ini suhu politik menjelang pilpres sedang memanas. Banyaknya kampanye negative dan kampanye hitam dari dan untuk keduanya menambah keruh pikiran. Saya semakin sulit untuk menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Setelah melakukan 4 tahapan diatas, tibalah pada tahapan terakhir untuk memantapkan hati dalam memilih yaitu shalat istikharah. 


Istikaharah pertama tidak membuahkan hasil, tak ada petunjuk apapun yang Allah berikan. Lalu esoknya saya coba lagi. Sambil terus menggali informasi dan berusaha menyortir berita dengan akal sehat. Karena sekarang ini media pun sudah tidak netral dan ini semakin menyulitkan saya untuk memilih. Istikharah kedua pun, NIHIL. Tanpa putus asa, esoknya saya coba lagi. Saya tidak boleh GOLPUT. TIDAK! Sebagai warga negara yang baik saya harus turut memberikan hak suara saya. Istikharah ketiga saya mulai mendapatkan pencerahan. Kekuatan hati saya cenderung terhadap Pak Prabowo. Bukankah Allah memberikan jawaban atas Istikharah kita melalui dua cara? Yang pertama, bisa melalui mimpi dan yang kedua melalui keyakinan hati. Tapi saya merasa belum puas, maka saya coba lagi untuk istikharah yang keempat. Alhamdulillah di istikharah yang terakhir ini Allah memberikan jawabannya kepada saya dalam bentuk mimpi. Dalam mimpi, saya melihat burung garuda yang terbang dengan gagahnya di langit. Bukankah burung garuda itu identik dengan  Prabowo? Lambang partainya kepala garuda, dan lambang yang sekarang digunakan untuk pilpres pun garuda merah. Alhamdulillah, setelah melakukan pengenalan yang mendalam tentang kepribadian dan rekam jejak keduanya, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya, melihat visi misi dan penampilan mereka dalam debat, lalu yang terakhir  melakukan istikharah, saya pun MANTAP MEMILIH PRABOWO – HATTA 9 Juli nanti.


Pasca Pemantapan Pilihan

Setelah memantapkan pilihan, saya mulai memberanikan diri untuk memberitahukan pada yang lain. Orang pertama yang saya beri tahu adalah suami. Alhamdulillah ternyata suami pun satu suara, jadi tak perlu berbicara panjang lebar untuk menjelaskan alasan mengapa saya memilih beliau.
Lalu orang kedua yang saya beritahu adalah orang tua. Alhamdulillah, walau harus menjelaskan panjang lebar mereka mampu menangkap apa yang saya jelaskan. Mereka pun mendukung keputusan saya yang lain daripada yang lain. Mengapa saya berkata demikian? Karena hanya saya dan suami yang mungkin berbeda jalur dalam hal pilihan capres, karena seluruh keluarga besar saya memilih nomor 2. Entah karena mereka mungkin lebih cocok kepada nomor dua atau karena ada rasa “tidak enak” terhadap saudara kami (adik sepupu nenekku) yang berhasil menjadi anggota legislatif dan duduk di kursi DPRD dari fraksi PDIP.  
Ketika saya mengatakan bahwa saya akan memilih nomor 1, mereka bertanya “kenapa?” . Kakekku bahkan bilang, “Ah, ngga mau saya pilih Prabowo. Kejam dia orangnya.” Astaghfirullah sabar-sabar, tidak boleh emosi dalam menjelaskan alasan. Saya mencoba untuk menjelaskan sebijak mungkin, sesuai dengan yang saya baca, yang saya ketahui dari informasi yang saya dapatkan dari internet, tidak ditambahkan dan tidak di kurangi.  Saya menjelaskan dengan panjang lebar tentang kebenaran yang sebenarnya. Tapi sayang semua itu NIHIL. Mereka tak merespon sama sekali.  
 
Bahkan pernah suatu kali saya hampir bertengkar dengan sepupu karena perbedaan pilihan ini. Saat itu, saya hanya ingin menekankan padanya untuk memilih secara bijak. Jangan selalu mengedepankan sisi emosional. “Pokoknya no 2, Pokoknya ini, Pokoknya itu.”
Saya juga tidak memaksanya untuk memilih capres pilihan saya. Sama sekali tidak. Saya hanya ingin dia bijak dalam memilih. Cobalah cari kelebihan dan kekurangan keduanya, jangan hanya mengetahui kelebihan yang satu saja. Rasanya tidak bijak jika kita memilih seperti itu. Tapi yaa sudahlah, lagi-lagi ocehan saya tidak berguna sama sekali. Tidak apa apa, saya tetap yakin kebenaran akan terungkap seiring berjalannya waktu seperti kata pepatah, “KEBENARAN MUNGKIN BISA SAJA KALAH. TAPI KEBENARAN TIDAK AKAN PERNAH SALAH.”


Secuil Aspirasi untuk Calon Presidenku, Prabowo Subianto

Yang terhormat Bapak Prabowo Subianto
Jika kelak Bapak terpilih menjadi Presiden (dan saya doakan agar bapak terpilih,) saya hanya memohon 3 hal.

Pertama, Perkuat pertahanan negeri kita terutama untuk wilayah-wilayah perbatasan. Saya tidak ingin lagi mendengar ada pencaplokan wilayah atau tapal batas, saya tidak ingin lagi mendengar negara lain mengklaim kebudayaan kita. Saya tidak ingin lagi mendengar hal itu Pak. Maka dari itu, saya memohon kepada Bapak untuk menguatkan kembali pertahanan dan keamanan negara kita. Bapak tentu memiliki cara sendiri untuk mengatasinya, melihat bahwa latar belakang Bapak pun dari militer.

Kedua, sejahterakan rakyat.  seperti yang Bapak selalu bilang bahwa Bapak ingin, “Wong cilik iso gemuyu.” Tunaikanlah janji itu Pak. Sebagai rakyat kecil, saya merasakan bagaimana sulitnya hidup dalam himpitan ekonomi. Paman saya pun sampai harus pergi ke Kalimantan hanya untuk sesuap nasi dan menghidupi anak istrinya. Saat disana paman saya juga bercerita bagaimana mudahnya akses menuju negara tetangga  dibanding menuju pusat kota untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Alhasil mereka lebih banyak memakan atau memakai barang-barang produksi negara tetangga karena harga yang lebih murah. Entah kenapa saya merasa sedih mendengarnya. Ini membuktikan pendistribusian barang ke tempat-tempat atau wilayah-wilayah perbatasan tidak sampai atau tidak merata. Mudah-mudahan jika Bapak jadi presiden hal ini dapat diatasi. Bagi saya pribadi, pemimpin yang merakyat bukanlah dia yang selalu blusukan. Tapi pemimpin yang merakyat adalah dia yang mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang lebih menguntungkan rakyat. Karena presiden itu adalah pemikir, pengambil keputusan, penentu kebijakan bukan eksekutor.

 
Dan yang ketiga, jika Bapak nanti terpilih jadi presiden, jadikanlah Indonesia sebagai macan asia lagi Pak seperti yang Bapak selalu bilang. Jadikan Indonesia negara yang berdiri di kaki sendiri, negara yang disegani, di hormati , di perhitungkan dan dipandang sama dengan negara lain. Dengan jumlah penduduk yang besar, kebudayaan yang bermacam, sumber daya alam yang melimpah dan dipimpin oleh pemimpin bertangan besi dan tegas seperti Bapak, bukan tidak mungkin Indonesia memang betul-betul akan bangkit. Saya tak sabar menunggu hari dimana para rakyat kecil mampu  tersenyum karena kenyang. Menunggu hari dimana bangsa lain memandang segan terhadap negeri kita ini. Wujudkan hal itu Pak. Saya menaruh kepercayaan besar terhadap Bapak. Saya yakin Bapak mampu membawa Indonesia menjadi BANGSA YANG BESAR. 

#PrabowoHatta #SelamatkanIndonesia #IndonesiaSatu