Thursday, September 17, 2015

LISTERINE WUJUDKAN MIMPIKU : NGEDATE BARENG RAN & TULUS Part 2

Alhamdulillah, setelah beberapa lama dijangkiti penyakit malas yang tak kunjung mereda, tulisan ini akhirnya rampung juga. Menyambung cerita dari cerita sebelumnya yaa. Ayo yang belum baca cerita awalnya, baca dulu ya biar nanti nyambung. :D
Nih kalo mau baca yang pertama, kamu bisa baca disini.
Rabu, 29 Juli 2015


Pukul 02.30 aku terbangun, langsung ku bergegas mandi. Wow “gasik” banget yah mandi jam segitu.  Yup, soalnya semalam aku diberitahu Mas Obot kalo besok pagi kita bakal check out jam 4 dan terbang sekitar jam 6 pagi. Well, baru aja kaki mau melangkah ke kamar mandi tiba-tiba nada notifikasi BBM berbunyi, *tung*. Segera ku ambil HP dan ku buka, siapakah gerangan yang BBM ku sepagi ini?
Ooh ternyata dari Mba Elisa, katanya dia on the way menuju hotel. Sekitar 10 menit lagi juga sampai. Fine, aku mending tunggu Mba El aja dulu. Kenapa? Karena kalo aku masuk kamar mandi dulu, ngga jamin setengah jam bisa selesai. Apalagi kamar mandi senyaman macam tu. *heheheheheh* Ngga lucu kan kalo Mba El berdiri terpaku seorang diri depan pintu kamar gara-gara nunggu aku yang notabene malah terhanyut dengan aktifitasku di kamar mandi? Soalnya kalo udah di kamar mandi, suara apapun di luar ngga bakal bisa ku denger, termasuk suara bel. Karena  kalah sama suara air yang ngisi bath tub.  

10 Menit berlalu, bel kamar pun berbunyi, *ting tong ting tong*, ku buka pintu kamar dan, “Selamat pagi Bu, ini kami mengantar teman yang ingin bertemu dengan ibu.” Kata seorang staf yang mengantar Mba El ke kamarku. “Oh iya Pak, terima kasih.”
Mba El masuk dan langsung menyeduh secangkir  teh  hangat, akupun masuk ke kamar mandi.

45 menit berlalu, ah segarnya badan ini kalo udah kena air. Apalagi berendem di air hangat yang tentu bikin badan kembali rileks. Selesai mandi, ku lihat Mba El tertidur dengan bedcover yang menyelimutinya sampai leher.  Hmm, kasian Mba El. Mencuri waktu untuk bisa beristirahat karena semalam hampir tak ada waktu untuknya beristirahat akibat dikejar lembur. 
Ku lirik jam, rupanya masih ada waktu setengah jam. Ku isi waktu itu dengan merapikan seluruh barang bawaanku agar jika nanti ada calling dari pihak EO tinggal caw aja.

 20 menit kemudian, HP ku berdering. Rupanya telfon dari Mas Obot, segera ku angkat.

“Halo, “
“Halo Mba Eki, gimana? Udah siap?”
“Oh iya mas, ni udah siap kok.”
“Ya udah mbak nanti ke bawah ya, saya tunggu di lobi.”
“Oke mas.”

Kamipun bergegas merapikan barang kami. Sebelum keluar, kami pastikan lagi bahwa tak ada barang yang tertinggal. Setelah yakin, kami langsung menuju lobby. 

Sampai disana, Mas Obot dan 2 rekan EO lainnya yaitu Mas Yuki daaaaan (Yang satunya lupaaaaa!) sudah staytune di Lobby. Kamipun segera ke tempat receptionist untuk Check Out. (Yah kan, CO nya kepagian jadi ga dapet breakfast deh. Harusnya tadi malem aku request aja ya waktu receptionist nawarin mau nyiapin breakfast yang bisa takeaway. *kataku di relung hati terdalam. Jiaaaah) Setelah checkout, aku dan Mba Elisa langsung menuju Taxi yang sudah menunggu di depan. Kami masuk terlebih dahulu sambil menunggu Wahyu dan Pak Agus datang. Kabar terakhir yang kami tangkap soalnya Wahyu masih lagi sholat. Tak lama, merekapun datang dan kami langsung OTW menuju Bandara Soekarno Hatta.

30 Menit kemudian kami sampai di airport. Waaah ternyata disana semua sudah berkumpul (EO, PH dan Agency). Salah satu pihak EO pun membagikan tiket untuk kami, setelahnya kami langsung cus check in. Setelah itu, kami mampir sebentar di sebuah resto untuk sarapan. (Yeayyy, finally perutpun akan terisi *senyumlebar)

Sudah selesai semuanya, aku bersama rombongan bergegas menuju ruang tunggu pesawat. Disana, ku lihat seorang lelaki yang berbeda dari yang lain, wajahnya begitu bening, gagah dan wow ternyata Mas Asta sudah menanti disana. (Pantes aje bening, artis gitu loh.)

Tak lama, Mas Nino, Mas Rayi dan Mas Tulus pun terlihat memasuki ruang tunggu.
Whoaaah, aku merasa sangat sangat bersyukur. Hal ini sama sekali tak pernah ku impikan sebelumnya. Menunggu pesawat bersama para artis ibu kota  dalam satu ruangan, pun akan satu pesawat, ngga Cuma itu aku juga akan menghabiskan waktu 3 hari bersama mereka di Lombok. Bayangkan, 3 hari bersama-sama! (Ngobrol bersama bertatap muka, bercengkrama bersama, makan bersama, pokoknya dimana ada mereka ya ada kami juga. ) Sungguh ini sebuah hal yang luar biasa.

20 menit kami menunggu, akhirnya panggilan untuk memasuki kabin pesawat pun terdengar. Segera kami menuju pesawat Garuda Indonesia. Hmm, memasuki ruang pesawat hatiku mulai dihantui rasa takut. This is my 1st time journey using airplane!
Namun tak ku biarkan rasa takut itu menjalar ke seluruh tubuhku. Ku pasrahkan segalanya Pada-Mu Ya Allah. Untunglah Al-Ma’tsurat tak lupa untuk selalu ku bawa. Untuk menghilangkan rasa takutku, ku baca Al-Ma’tsurat sebelum pesawat take off. 

90 Menit kemudian…

Suara merdu pramugari membangunkan tidurku yang sebenarnya tidak terlalu lelap. “Bapak, Ibu selamat datang di Lombok. Sebentar lagi kami akan mendarat di Bandara Internasional Praya.”
Alhamdulillah, sudah sampai rupanya. Akupun bersiap, mengencangkan sabuk pengamanku , merapikan headphone dan menegakkan tempat duduk. Terdengar suara roda pesawat yang menyentuh landasan. 10 Menit kemudian kami di persilahkan keluar. Yeaaaayyyyyy, Lombok! Here we come!

Akupun keluar bersama rombongan artis, EO, PH dan Agency. Sebelum meninggalkan bandara, kami melakukan pengambilan gambar terlebih dahulu. O My Allah, ini pengambilan gambar yang pertama! Shoot dilakukan saat kami sedang dikalungkan kain khas Lombok lalu para artis RAN dan TULUS datang dari belakang daaaaaan………………

memeluk kami! Jiaaaah, hahaha jangan mikir kayak gitu ya. Wkwkwk :P
Mereka datang lalu mengagetkan kami! Duuuh acting depan kamera ternyata bikin aku grogi juga. Banget malah! Sementara akan ada banyak pengambilan shoot disana. “Ya Allah semoga semua dilancarkan dan dimudahkan. Aamiin” Doaku dalam hati.

Nah ini dia hasilnya, bisa di lihat di video klipnya yaa ^^

Selesai, kamipun segera menuju bus. Aku bersama 3 pemenang yang lain dan Mba Wina memasuki bus terlebih dahulu sembari menunggu RAN dan TULUS yang sedang dikerubungi masyarakat yang ingin berfoto bersama mereka. Tak lama, merekapun memasuki bus. Mas Nino duduk di belakang bersebrangan denganku. Mas Rayi dan Mas Asta duduk persis di belakangku, sementara Tulus duduk di kursi paling belakang.  Setelah semua personil lengkap, kami pun berangkaaaat menuju Green Asry, tempat dimana kami akan mengisi perut. Hehehe

 Ketika Wahyu Galaxy beraksi, "We are man with glasses." katanya

Sepanjang perjalanan, aku sibuk melihat kiri kanan jalanan kota Mataram dan mendengarkan guide yang berbicara di depan seputar Lombok. Ia juga bilang perjalanan menuju rumah makan yang kami tuju memakan waktu 1 jam. Seisi bus pun ramai karena obrolan para penghuninya. Namun obrolan yang paling menonjol adalah obrolan wahyu dengan Mas Rayi dan Mas Asta seputar pengalamannya. Ia bercerita pengalamannya yang sering mengikuti berbagai ajang pencarian bakat. Mulai dari Indonesian Idol, X-Factor, Indonesia Mencari Bakat, sampai DMD Show. WOW! 

Ia juga memberitahukan aksinya saat bermain hulahoop pada Mas Rayi dan Mas Asta, otomatis semua penghuni bus tertarik dan acara nonton bareng aksi wahyupun tak terelakkan. Wahyupun berkata bahwa ia memiliki lagu ciptaannya sendiri. Mendengar hal itu Mas Nino langsung request Wahyu untuk menyanyikan lagunya. Gelak tawa seisi penghuni Bus langsung terdengar karena liriknya jenaka dan pembawaannya pun sangat menghibur.Perjalananpun mulai berwarna.
Ya Allah, aku mimpi apa. Aku bisa tertawa bersama mereka yang dulu hanya bisa ku lihat di layar kaca. Kami bahkan berinteraksi langsung, saling bercerita. Ah, MasyaAllah sekali nikmat-Mu ini. Terima kasih Ya Allah..

Tak terasa akhirnya kami sampai di tempat makan. Seperti namanya, GREEN ASRY suasananya memang green banget. Sebuah rumah makan dengan sawah yang tengah menghijau di tengah-tengahnya. Kebayang dong gimana asrinya? Manjain mata banget! Nih penampakannya.

Sawah ini posisinya di tengah-tengah lho. Asri banget kan? :D

Candaan yang tertangkap kamera. Kata Mas Nino ke Mas Tulus, "Silahkan masuk mas, sudah kami siapkan semuanya."

Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan bangsal untuk kemudian menyebrang menuju Gili Trawangan. Pak Guide bilang, perjalanan kesana menempuh waktu kurang lebih 1 jam juga. Sepanjang perjalanan menuju pelabuhan Bangsal, kami disuguhi panorama alam yang indah luar biasa. That’s why seisi bus pun kebanyakan terdiam menikmati indahnya pemandangan di kiri kanan jalan. Kontur jalanannya berliku, menanjak dan turun dengan bukit di sisi kanannya dan pantai di sisi kirinya. Perfecto!

Kamipun melewati Bukit Malimbu 1, bukit yang terkenal itu lhoo. Namun kami tidak turun, sesuai saran guide kami akan turun di Bukit Malimbu 2 saja, letaknya tak jauh dari Bukit Malimbu 1. Sampai di Bukit Malimbu 2, kami berhamburan turun untuk melihat indahnya pemandangan Pantai Senggigi dari atas bukit ini. Suara klik kamera pun mulai terdengar ramai. Kami sibuk mengabadikan gambar diri atau keindahan bukit. Selfie atau wefie juga banyak kami lakukan disini. Di bukit ini pula RAN dan TULUS melakukan pengambilan shoot.

Beautiful Bukit Malimbu 2, Lombok, Indonesia

Foto dulu disini, sebuah keharusan! Indah kaaaan? :D

Para pemenang (minus pak Agus) dan Mba Wina, Manajer Marketing Listerine

Selesai shoot, foto dulu dong with RAN & TULUS

Setelah di rasa cukup puas, kami melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal beberapa menit lagi sampai. Benar saja, tak lama kamipun sampai di Pelabuhan Bangsal. Sampai disini, kami turun dan segera menaiki fast boat yang sudah menanti.

Akhirnya, sampai juga di Pelabuhan Bangsal

Mulai memasuki boat, eh liat noh Mas Nino sama Mas Asta udah nyantai aja :P

 Suasana di dalam boat

25 menit berlalu, kamipun sampai di Gili Trawangan. Yeaaaaaayyyyy! *angkat kedua tangan ke atas.
Disana, kami sudah di tunggu oleh Cidomo yang akan mengantar kami ke Hotel tempat kami menginap. Suasana di Gili Trawangan begitu ramai, banyak café atau bar di sepanjang bibir pantainya. Gili ini dipenuhi para turis mancanegara, orang lokal justru hanya beberapa. O iya, orang bule lebih suka nyebut gili ini dengan sebutan Gili Tralala lho. Tau sendiri kan Tralala itu sebuah kata yang biasanya banyak kita temukan di lirik lagu anak-anak sebagai ungkapan kebahagiaan. Pun dengan Gili ini, penuh tawa kebahagiaan, katanya.

Tak butuh waktu lama untuk menuju Hotel,  hanya 10 menit kami sudah berada di Lobi Hotel atau Café depan hotel sih lebih tepatnya. Sejenak aku duduk santai melepas lelah sekaligus menikmati pemandangan Gili dengan pantainya yang indah sambil menunggu tim  EO melakukan check in. Tak lama, kamipun di beri kunci kamar  dan  kami langsung caw mencari posisi kamar. Aku dan Mba Elisa pun segera bergegas. Cukup lama kami mencari, ini karena kami tak diantar oleh pihak hotel. Kami berkeliling mengitari seluruh kamar, hingga bertemu dengan petugas disana dan kamipun di antar. Kyaaaa! Ternyata kamar kami ada di depan. Tak jauh dari Café tempat kami menunggu tadi. *GUBRAK! Yaaa ampun tiwas udah ngitarin seluruh kamar hotel ternyata kamarku ada di depan! Ga jauh dari café pula!*


Wowww, kamarnya strategis banget. Bersyukur banget kami kebagian kamar hotel dengan posisi yang super strategis ini. Sebuah kamar bertipe Lumbung Tradisional yang kesemuanya memang tradisional. Kamipun langsung merebahkan badan diatas kasur empuk hotel. Kami waktu 50 menit untuk beristirahat sebelum disusul dengan jadwal selanjutnya yaitu Clip Shoot. Nikmatnyaaaaaaaaa..
Ini dia penampakan kamar hotelnya.

The Balcony

Tempat dimana aku beristirahat selama di Lombok

Kamar mandi outdoor yang kalo mandi, bikin hatiku dag dig dug ser takut ada yg kepo-in

Wastafel dan meja rias

Stairs

Pemandangan dari atas balkon

Ini spot favoritku. Buat nyelfie, enak bangetttttt :P


Waktu 50 menit terasa seperti 5 menit saja. Untunglah badan kembali fresh meski beristirahat hanya 20 menit (karena 30 menit sisanya diisi dengan kegiatan mandi dan beres-beres). Handphone ku pun bordering, mas Obot rupanya.
“Halo, Mba Eki udah siap semua kan? Sekarang kumpul lagi ya di depan. Di tempat tadi.” Katanya
“Siap Mas!” jawabku

Aku dan Mba Elisa segera bergegas menuju café. Clip shoot akan diambil di Ombak Sunset, jadi kami kesana menaiki cidomo kembali. Sampai disana, aku disambut dengan pemandangan pantai yang luar biasa. Kebetulan pantainya sedang surut, sehingga kami bisa berjalan hingga ke tengahnya. Di pantainya juga terdapat ayunan, tak jauh dari bibirnya. Kami melakukan shoot berlatar belakangkan sunset disini. Masya Allah, INDAH PAKE BANGET! Apalagi ada RAN dan TULUS juga, jadi makin indah deh. *kedipinmata

Pengambilan shoot di ayunan

On the way to Ombak Sunset. Kita naik Cidomooooo :D


Welcome to Ombak Sunset

Pantainya kebetulan lagi surut

Sunset disana

Ngeksis dulu ah disini xixixi

Berfoto bersama mereka, minus mas Asta.

Cukup lama kami mengambil clip shoot disini, yaitu 4 jam. Dari mulai jam 14:30 sampai 18:30. Setelah itu, kami menuju restoran untuk makan malam. Setelah makan malam, kami melakukan take sekali lagi dengan para pemain Fire Juggling, sembari bermain kembang api. Setelah itu kami menuju restoran kembali karena ada beberapa kegiatan lagi yang akan kami lakukan disana diantaranya menyaksikan tarian Lombok, bermain game dan jamming session RAN & TULUS. Kegiatan berakhir pada jam 10 setelah itu barulah kami menuju kamar untuk beristirahat mempersiapkan tenaga untuk keesokan harinya.

Makan malam

Menu Makan Malam kitaaa

Penampilan tarian khas Lombok

Jamming Session RAN & TULUS sebagai penutup kegiatan hari pertama di Lombok

Nah, ini nih waktu main battlefield

Ini salah satu permainan juga sebagai hukuman tim RAN yang kalah main battlefield tadi. Kita disuruh kayang lewatin tongkat yang semakin turun, namanya LIMBO.

Nah, sekian dulu deh nyambungin ceritanya yaaa..
Sampe hari pertama aja dulu ya, besok besok dilanjut deh ke hari kedua dan ketiga di Lombok.
Sekarang ay merasa sangat ngantuk, jadi mau nyambung bulu mata dulu. Xixixi
See you next post :D *dadah cantik ala syahrini