Batik adalah warisan budaya bangsa yang harus kita
lestarikan. Sebagai warga negara Indonesia, aku sangat bangga pada warisan
budaya bangsa yang juga telah ditetapkan
sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO sejak
2 oktober 2009. *Psst 2 oktober juga tanggal kelahiranku lhooo. Makanya aku
seneng banget hari lahirku di rayakan oleh semua orang.* #edisipede :P
Bicara soal batik, aku punya pengalaman tak terlupakan
seputar batik. Hal ini terjadi 2 tahun lalu, tepatnya saat aku sedang hamil 5
bulan. Ceritanya saat itu aku akan pergi mencari kado pernikahan untuk adik
sepupuku. Aku pergi berdua dengan suami menggunakan motor. Setelah kado
didapat, kami memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke sebuah rumah makan, mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Saat
hamil, aku memang jadi orang yang super duper selalu memikirkan makan. Memang
sih hal itu wajar karena tubuhku saat itu tidak hanya dihuni olehku sendiri
tapi juga oleh janin yang ada di rahimku. Apalagi memasuki trimester kedua,
dimana nafsu makan sudah mulai kembali normal, hobi makanku semakin menjadi.
Pokoknya, perutku harus full tank jangan sampai terasa kosong sedikitpun karena
jika begitu, kepalaku perlahan akan terasa pusing dan lama kelamaan rasa pusing
itu semakin hebat hingga keadaan kurasa sangat gelap lalu “Bruk” ambruklah daku
ke lantai. (Red : Pingsan)
Wanita hamil memang selalu memiliki keunikan sendiri ya, termasuk apa yang
kualami saat itu.
Saat perut sudah mulai terasa full, kami pun siap
melanjutkan perjalanan menuju sentra batik di kotaku. Sesampainya disana
layaknya calon pembeli yang lain, akupun langsung bergegas sibuk memilih batik.
Begitupun dengan suamiku, dia juga sibuk memilih batik yang disukainya. Lama
memilih, bahkan bingung batik mana yang harus ku pilih yang kira2 tidak akan
mubazir saat perutku semakin membesar akhirnya aku jatuhkan pilihanku pada
batik orange dengan ukiran bunga-bunga kecil ini. Saat hendak menuju kasir,
tiba-tiba ada sesuatu terjadi dalam perutku. Perutku sangat mulas! Tidak, ini
bukan tentang janinku tetapi masalah pencernaanku. Entah kenapa, saat itu
perutku sangat mulas sekali. Mungkin karena efek dari makanan yang sudah
mengisi full perutku, akhirnya usus pun tak sanggup menahannya. Aku berusaha
menahannya karena sebentar lagi pun kami akan segera pulang. Tapi tidak bisa,
mulasnya justru semakin menjadi. Tidak ada jalan lain, aku harus mencari WC
saat itu juga. Akhirnya tanpa memedulikan rasa malu, aku pun menuju ke belakang
mencari WC. Sialnya di WC juga sedang ada orang, tapi beruntunglah orang
tersebut cepat keluar. Akhirnya ku lampiaskan juga panggilan alam ini. *fiuh
Alhamdulillah
Setelahnya aku langsung kembali menuju kasir untuk membayar
dress batik yang telah ku pilih lalu bergegas pulang. Aaaaa dress batik orange
ini sungguh “mengesankan”, mengesankan melihat kejadian dibelakangnya. Sampai
rumah, suamiku menertawakanku karena dia teringat ekspresiku menahan mulas saat
di pusat batik. Akupun tersenyum sendiri, pasti memang sangat lucu melihat
wajahku yang dipenuhi keringat akibat menahan si panggilan alam ini. Hingga
saat ini, jika kau mengenakan batik ini pasti selalu tersenyum geli mengingat kejadian
2 tahun lalu. Batikku oh Batikku…
Ini loh Batikku di moment pernikahan adik sepupu ku. :D